Lingga (MOMEN RIAU)- Pelebaran gang menjadi jalan di desa Merawang Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga menuai banyak kecaman dan penolakan dari warga. Warga menilai, itu hanya akal-akalan Kepala desa saja, mengingat banyak tanah milik sang kades banyak disekitar lokasi.

"Pekerjaan pengerasan serta pelebaran gang menjadi jalan, didesa Merawang Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga, tahun anggaran 2019, dikecam oleh beberapa warga  masyarakat dan saya pribadi. Sebagai kegiatan bernuansa kepentingan pribadi kepala desa. Kenapa demikian, tanah atau lahan milik pribadi Kepala Desa  sangat banyak diseputar lokasi jalan yang dibangun tersebut. Sementara, apa yang dikatakan demi untuk kelompok tani, itu cuma akal-akalan saja," demikian dikatakan lelaki berinisial DBL warga desa Merawang kepada media kami pada hari Kamis (18/7) disuatu tempat terletak di Jalan Istana Robat kota Daek.

DBL menyebutkan bahwa masih banyak yang lebih bermanfaat dapat dibuat, melihat dana dikucurkan cukup besar hampir tiga ratus juta tersebut, lagi pula, apa benar memang ada kelompok tani yang dimaksud.

Namun sayang, ketika dikonfirmasi, melalui sambungan telephone selular untuk memastikan apakah ada dan berapa orang jumlah anggota kelompok tani didesa Merawang, pada hari Jum'at (19/07-2019), Zahid selaku kades tidak menjawab. Bahkan  yang menjawab adalah isterinya 

"Maaf, bapak tidak ada dirumah,"ucapnya singkat.

Melihat kondisi tersebut, DBL meminta agar sebaiknya pihak-pihak berkompeten segera menyikapi apa yang disampaikan warga masyarakat desa Merawang Kecamatan Lingga Kabupaten berjuluk Bunda Tanah Melayu ini tentang sejauh mana legalitas kelompok tani yang dimaksud oleh perangkat desa.

 

"Bila kelompok tani dimaksud hanya sebagai hisapan jempol semata, maka apa yang tertulis pada papan plang kegiatan tersebut adalah suatu bentuk pembohongan publik. Bila melakukan pembohongan publik, tentu ada sanksi hukumnya,"tutupnya. (EDYSAM

---